Selasa, 07 Juli 2009

...

Tiap tengah malem bangun dengan mimpi buruk yang sama, berlari ke kamar mandi dengan keringat dingin, kemudian dilanjutkan dengan mengadu sambil tersedu di sujud panjang, benar-benar melelahkan... betapa sulitnya rasa ini, teramat sulit

Lelah

Aku lelah menangis aku lelah dengan semua ini aku lelah, betapa tempatku mengadu sudah hilang aku lelah

Minggu, 05 Juli 2009

Apapun yang Kau Mau


AKU HANYA BERMIMPI! ingin sekli berteriak lantang, mengabarkan pada dunia tentang rasa ini, tentang rasa sakit yang telah benar-benar menjadi nyata. Aku hanya bermimpi, ini mimpi. hanya mimpi!. bulan yang sabit tampak semakin sabit saja, teramat sipit!

malam itu aku mengakhiri semuanya dengan tidak tidur, tapi juga tidak terjaga, kupejamkan mata erat, berkali-kali mengumam ini hanya mimpi, hanya mimpi hanya mimpi, hingga bulan tak lagi menampakkan wajahnya, kata itu yang kugumamkan, INI HANYA MIMPI!

aku terjaga, dan benar! sosok yang biasanya selalu ada di sampingku sudah lenyap, bahkan bantal dan gulingnyapun masih rapi, dia pergi, hilang.... ku teliti setiap jengkal tempat yang selalu dia tempati, rapi! tak berbekas, hilang! benar-benar lenyap tak bersisa.... sedetik kemudian kurasakan nyeri, menyadari kenyataan dia benar-benar pergi, benar-benar hilang, tak ada sama sekali... aku tergugu.

Tega! itu kata pertama yang kulontarkan, seharusnya tak sampai seperti ini, harusnya saling mengerti dan saling paham, tapi benar! dia telah pergi, harus aku akui itu...

aku sayang dia, aku sayang dia, berulang kali aku menggumam, tapi gumaman itu menggumpal di atas uap yang kukeluarkan bersama desah nafas, bahkan di tak sayang kamu Bening!"

aku meyakinkan diri, hanya butuh sedikit waktu untuk saling mengerti, bahkan untuk tempat kosong yang ia tinggalkan, hanya butuh waktu! hanya butuh waktu!

aku akan menjadi apa yang kau inginkan, akan menjadi apa yang kau mau, apapun yang kau mau... aku akan belajar...

Jumat, 03 Juli 2009

Tanpa judul

Engkaulah kilatan cahaya yang melenyapkan segala jejak dan bayang
Engkau bentangan sinar yang menjembatani jurang antara duka mencinta dan bahagia mendera
Engkau terang yang kudekap dalam gelap saat Bumi bersiap diri untuk selamanya lelap

Andai kau sadar arti pelitamu
Andai kau lihat hitamnya sepi dibalik punggunggumu
Takkan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan aku

Karena kita satu
Andai kau tahu.....