Rabu, 31 Desember 2008

Apa itu polisi???

Tahun baru..... teet teeeeeeeeettttttttt teeeeeeeeeeettttt tetetetetettetete tutututuututut
Polisi adalah petugas yang biasanya menertibkan keamanan atau yang bertugas membereskan hal-hal yang tak berguna. Nah! disinilah letak uniknya, aku duduk berdua bersama kawan kala itu, malam sudah beranjak kelam, kami kemalaman! berada di dunia antah berantah yang awalnya belum sama sekali aku kenal, sambil melepas lelah setelah seharian keliling kesana-kemari, aku duduk dengan nyaman di salah satu kursi di pojok taman kota, fuihhhh..... akhirnya setelah seharian..... setelah susah payah mengejar bus yang -- entah sengaja entah tidak -- meninggalkan kami....lelah. pasti! capek! banget....itung-itung nunggu taun baru yang bentar lagi, taun baru yang menurut perkiaraan para ilmuan bakal telat sedetik, maka.... kami selonjorkan kaki santai, menikmati suasana malam kota, menghirup dalam-dalam udara segar, kemudian menghembuskannya lagi karena ternyata udara kotanya udah banyak polusi....
"ngapain disini" tanpa tendeng aling-aling sosok menjulang berdiri tepat di depan kaki yang sibuk berselonjor

"ehmmm...." bisu, matanya, mendelik murka, seragam mileter yang dikenakannya tampak angkuh, seakan mengabarkan kalau ini nich gw yang bakal menertibkan segala sesuatu yang ada di sini -- termasuk kalian yang duduk sembarangan--

"Kami kemaleman...." tampang incoment seperti biasa ku lepas, baiasanya semua orang akan luluh dengan tataanku yang katanya seperti kelinci mau di sate....

"Taun baru gini?" balasnya galak, alamak ternyata gak mempan bo!

"I.... ya...."
lmes dan ketar-ketir....."lagi nunggu temen, tar lagi mo jemput.... sambil nunggu taun baru.... suer.... bener.... asli nggak boong" blepotan ku jawab dengan setenang mungkin

"Kok bisa ngomong kemaleman!. kalian tau tempat apa ini!" hardiknya galak!. menggeleng kompak tentunya yang bisa dilakukan

"Oke tar dijelasin di kantor polisi!" , jadilah malem taun baru ini kantor polisi menjadi tempat yang cocok

terakhir aku paham satu hal, biar pake kerudung, ternyata polisi tetep curiga kami bagian dari wanita yang sering mengatas namakan kupu-kupu di malam hari.... so.... satu pelajaran ku petik...Jangan pernah duduk sembarangan!!!!




Senin, 29 Desember 2008

Cinta....


Aku belajar banyak dari segala sesuatu terjadi, belajar dari dia yang tak lagi mengharapkanku, lalu mengapa aku harus kecewa.

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru, dan pilihlah yang terbaik. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itu kamu sempurna. Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan. Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya...Cinta bukan, "Ini salah kamu", tapi "Ma'afkan aku". Bukan "Kamu di mana sih?", tapi "Aku disini". Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku ngerti kok". Bukan "Coba kamu gak kayak gini", tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya". kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas. Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu izinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya. Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu. Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu. Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan. Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk mengetahui bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it" setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Jadi, biarkan dia pergi...

Kamis, 25 Desember 2008

Dia yang selama ini ku panggil kakak.


kejadiannya saat lebaran kemaren.... saat aku belumlah tahu, saat aku baru mengerti segalanya, betapa aku sangat menyayanginya....hingga aku rela laukan semuanya

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Malam itu cerah! langit menampakkan pusaka terindahnya, gemintang bertabur seakan baju hita yang sengaja di celupkan pada jutaan zamrud, indah dan spektakuler. apalagi malam ini amalm paling indah buat semua umat muslim di dunia, jutaan ribu orang di muka bumi sedang mengagungkan namanya bibir-bir tak pernah lepas untuk tetap bertasbih kepadaNya, syahdu.

Tapi malam ini ada yang beda denganku, ada tamu berbaju koko hijau yang sejak tadi berada di ruang tamu. duduk dengan gelisah. anggap aja namanya kak F, dia datang sendiri, bajunya licin habis disetrika, koko hijau tampak kasual dengan celana hitamnya, sopan dan berwibawa, seperti biasa!. hidung bangirnya juga menampakkan titik-titik keringat, nervouse, gurat wajah Arabnya juga agak sedikit cemas., tapi raut manis yang kata orang rada mirip Fahri Albar, hehehehe istighfar ding! Sedikit heran juga sich, ngapain ya? tumben. kupersilahkan duduk, dia duduk dengan kikuk, di menit ke sepuluh setelah kedatangannya, dia bicara ragu.... terbata.... dan agak kikuk, saat itu ada bapak di sampingku, disana ada bapak, yang memang sejak awal sudah menemani kami, berdua dengan lain muhrim kan nggak boleh.

"Sebenarnya saya ke sini ada perlu sama bening, tapi mumpung ada bapak di sini sakalian saja, saya utarakan maksud kedatangan saya....." dahiku berkerut tak mengerti? ada apa bukankah semua urusan TK dan urusan organisasi sudah kami selesaikan seminggu lalu....

"saya....." kikuk dan ragu
"sebenarnya....." hening, dahi bapak berkerut, orang yang selama ini beliau bangga-banggakan di mana saja ternyata bisa juga kikuk kayak gini
"Dek Bening....saya...." loh kenapa sich?
"Dek... saya punya maksud baik untuk adek, makanya saya kesini bermaksud untuk meminta izin pada bapak, kalau misalnya berkenan, saya ingin terus..., saya sudah membicarakannya dengan orang tua, dan mereka menyarankan ini....." jantan dan tanpa tendeng aling-aling. ada gurat baru di wajahnya.

Kini giliran aku yang bengong, tak tahu harus ngomong apa. Awalnya aku tak percaya orang yang selama ini aku hormati, yang sudah aku panggil kakak, yang dengannya aku diskusi berbagai hal, yang darinya aku tahu arti hidup dan kedewasaan.... ternyata..... ada rasa mual yang menghimpit perut, ada rasa sesak yang membuncah. halus aku izin ke belakang, semata-mata hanya untuk menghilangkan sesak yang tiba-tiba muncul di dada...

malam ini aku terduduk di balai-balai belakang rumah... berpikir panjang, sempat ku dengar ibu yang juga ikut bergabung, kak F yang masih secara serius berbicara di depan sana, ada rasa miris di hati. walau aku akui dia satu-satunya orang yang paling berani, yang langsung ngomong sama orang tuaku, yang dengan jantan menyatakan keseriusannya, bisa dibilang dia paling bertanggung jawab dari banyak orang yang mengatakan hal sama padaku.... dia paling dewasa diantara yang lain (yang tentunya tak pernah kutanggapi), tapi....bukan maksud hati menolak.... bukankah hati ini sudah tertawan dengan yang lain.... hati ini sudah terwarnai oleh rasa, oleh sosok yang selama ini hadir, oleh orang yang sudah buat aku paham tentang apa yang aku rasakan, walaupun mungkin orang itu tak seperti pangeran di cerita-cerita dongeng, tapi ternyata hati ini memang benar-benar telah padanya.... benar-benar padanya....

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Maka dengan mantap aku kembali ke depan, bapak meninggalkanku ibu juga tak berhenti menggoda dengan ujung matanya, masih sempat ku dengar beliau berbisik

"walau bagaimanapun semuanya ada di tanganmu" kalimat itu membuatku semakin yakin, jika cinta bukan sekedar hal untuk balas budi atau apapun itu, karena ternyata cinta lahir dari hati, murni dari hati, bukan dari apa-apa. apalagi untuk urusan penting seperti ini, yang akan aku jalani bukan hanya dalam waktu satu dua hari, sebulan dua bulan tapi seumur hidup... selamanya... karena selama ini aku ingin memanggilnya kakak hari ini,esok dan selanjutnya....
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada tamu yang datang.... kerumah.... sebut aja namanya kak F, beliau seniorku, kami sama-sama aktif di satu organisasi, sering tuker pendapat diskusi dan segala macem. aku suka pribadinya yang terbuka, coming, menerima apa adanya, dewasa, dan selalu ada saat aku butuh. sosok kakak yang selama ini aku harapkan ada padanya.
tapi malam itu dia datang ke rumah, bersama dua orang tuanya, dia utarakan maksud baiknya... semuanya, aku terhenyak, terbelalak tak percaya. apa yang terjadi.... saat ibu menanyakan jawabanku butuh waktu beberapa jam untuk bisa menjabaw tegas, apalagi ibu menekankan
kalau bukan karena mereka kita tak akan bisa seperti ini, apa kamu tega untuk menolakny
a

aku hanya bisa terdiam lama, apa yang harus kukatakan diumurku yang masih sangat dini ini, aku merasa tak mampu untuk melepas semuanya, ditengah keasikanku menikmati semuanya haruskah terengngut begitu saja. apalagi untuk urusan seperti ini bukan hal sepele, bukan sebuah urusan yang hanya akan dijalani sehari dua hari bukan sebulan dua bulan, tapi akan dijalani seumur hidup... aku terduduk dipinggiran kasur, kutatap wajah ibu yang sudah sepuh, gurat-guat lelah karena seharian bekerja nampak di sana...

kamu harus memikirkannya baik-baik, ibu tak pernah memaksa, urusan ini sepenuhnya ada di tangan kamu


sepertinya baru kemaren aku merengek-rengek manja di pangkuannya, mengeluhkan segalanya ke padanya, bergelanyut di tubuh ringkihnya dan sekarang. beliau menyerahkan urusan besar ini sepenuhnya kepadaku... menganggap aku sepenuhnya telah dewasa, padahal diumurku yang belum juga kepala dua ini aku masih kanak dalam rontaku yang masih sama... seperti dulu....

jujur aku bingung kak F orang yang paling aku hormati selama ini, apalagi keluarganya telah banyak membantu keluargaku.... tapi bukankah ini bukan sekedar urusan balas budi? aku harus tegas, dalam hal ini tidak ada yang layak aku perjuangkan kecuali cinta....
maaf... karena hati ini sudah sepenuhnya tersita oleh oleh orang yang selama ini aku panggil marmut panggilan sayangku padanya....

ku kuat-kuatkan hati keluar dari kamar, kak F dan keluarga ada di ruang keluarga. tampak santai berbincang dengan bapak... kak F tampak kikuk. harus kuakui, diantara sekian orang yang mengatakan cinta selama ini hanya dia yang dengan serius datang ke rumah.

kulirik sekilas, dia makin salting. malam ini dia mengenakan baju koko hijau yang sangat serasi dengan celana hitamnya, licin dan berwibawa, peci hitam semakin mempermanis wajahnya yang kuning. hidung bangirnya sesekali menimbulkan titik-titik keringat karena nervouse. tampaknya







Rabu, 24 Desember 2008

betapa rasa rindu ini tak pernah mampu benar-benar kudidik


Ada banyak hal yang ingin kutulis disini.... banyak.... banyak sekali.....beberapa hari ini aku sakit.... pana sesperti biasa, tapi ada yang beda kali ini benar-benar beda.... panas hingga puncak, batuk yang tak kunjung reda, bangun tengah malam dengan segala derita, belum lagi para senior yang enggan toleransi.... fuih sabar... sabar.... biar senior, tapi mereka kan lebih parah dari anak kecil..... maka rasa rindu itu kembali datang, rindu pada nenek tercinta yang sekarang sudah bahagia di sisiNya. Jadi teringat masa lalu, saat aku sakit begini maka dialah yag akan mengelus rambutku, aku akan luluh di pangkuannya, mengeluh disini sakit, yang ini panas, atau bahkan nangis sejadi-jadinya di sana...., karena aku hanya bisa benar-benar nangis, bisa sepenuhnya mengeluh hanya.... kepadanya.... dia akan membesarkan hati, pontang-panting mencari bluntas biar aku bisa minum air tanaman pagar tersebut yang katanya mujarab menyembuhkan sakit.... tapi masa itu telah lewat, bahkan disaat panas beliau aku hanya mampu mengompres, tanpa pernah pontang panting berusaha untuk meredakan panasnya... huhuhuhuhu ....

         Dan sekarang aku sakit. Panas banget! Pantang nelpon rumah, nggak mau terlihat cengeng di depan adik tercinta.... dan entah mengapa aku memencet nomer itu 087850xxxxxx, nomer yang sudah ku hapal betul, ingin sekali berkeluh kesah dengannya, menceritakan semuanya, atau kalau mungkin menangis (di ujung kukunya kalau dia mengizinkan). Berkali-kali kupencet nomernya dan tentunya seperti hari-hari sebelumnya aku hanya berani dengan satu kata private nomber. Lagi-lagi menelan pil pahit dengan semua keterbatasanku. Tapi untuk kali ini aku ragu. Jangan sampai mengeluh sesakit apapun! Ingat iya kalo dia peduli, kalu tidak? . tapi jujur dari lubuk hati paling dalam kuakui jika aku memang hanya benar-benar luluh.... benar-benar ingin mengeluh.... dan benar-benar ingin bersimpuh di pangkuannya... hanya itu.... terlalu berlebihan mungkin tapi itu inginku. Karena dari semua keraguan yang belakangan hadir, hanya satu yang kuyakini bahwa aku dengannya suatu saat nanti akan bertemu kembali....

Siapa dia?

Matanya kecil dan nyaris sipit, walau tak bisa dikatakan begitu, tapi mata itu tampak unik dan penuh pijar. Dahinya yang lapang dipandu dengan garis wajah yang tegas semakin mempertegas nuansa apik pada dirinya. Hidungnya tak bisa dikatakan mancung tapi lumayan bagus dan masuk katagori plus, plus plus malah. Sungguh serasi dengan bibirnya yang penuh dan selalu tersenyum, senyum paten yang sengaja di lukis pada wajah bersahajanya. Bentuk wajahnya nyaris bulat, hampir sama dengan bentuk wajahku yang rada-rada oval, dengan rahang tegas yang sempurna. Sangat sempurna! Subhanallah ternyata Allah melukiskan sesuatu yang entah apa di dalam dirinya, hingga aku rela meletakkan hati padanya, hingga aku rela menyerahkan rasa hanya untuknya, dia yang pertama, dan semoga yang terakhir....

“kenapa dia?” banyak yang bertanya, bahkan aku juga menanyakan hal yang sama pada diriku, kenapa dia? Aku juga tak tahu....,

“Kamu bisa dapatkan yang lebih segalanya dari dia”

“Dek... sudah jelas-jelas, Mr. Xxxxx nunggu dari dulu”

“Kok bisa sich? Kamu kan paling anti?”

“Ehm....ehm...ehm...”

Banyak yang add coment, bahkan ada yang teriak CIAYOU! Tapi aku anteng-anteng aja. Dalam hati sempet bergejolak sech kok dia ya? Kenapa dia ya? Kok bisa? Bahkan ribuan pertanyaan yang muncul, bisa dikatakan lebih banyak daripada yang add comment tadi. Tapi sekarang ku temukan jawabannya...

Dia berbeda dari yang lain, beda dengan orang yang suka ngobral-ngobral sayang, beda sama sekali, dia mampu imbangi hatiku yang selama ini telah beku oleh yang namanya cinta. Di mata semua orang mungkin dia tak sempurna, tapi buatku dia sangat sempurna, amat sangat sempurna! Sempurna sekali! Dan disini jelas ku proklamirkan ana uhibbuhu fillah... sebagaimana yang selalu dia ucapkan bahwa Allah punya rahasia buat kita, maka aku percaya semua rahasia Allah. Aku bertemu dengannya karena Allah dan menyayanginya karena Allah, dan hanya Allahlah yang menganugrahkan rasa rinduku untuknya....karena aku menyayangi... mengaguminya .... semua kekurangan dan kelebihannya...

Teruntuk qowamku nanti...siapapun itu....

œ Menerima dirimu apa adanya,sebagaimana dirimu menerima diriku apa adanya. Kebesaran jiwa itu yang menuntunku senantiasa menggali sisi-sisi terbaik dari kita berdua. I’m so glad we’ve made it…

œ Menambal kekurangan-kekuranganku agar aku pantas menerima cintamu, agar engkau bangga menerima cintaku, agar engkau bangga memilikiku, seperti bangganya aku memilikimu…

œ Kebesaran jiwa untuk berteguh dengan komitmen kita. Meskipun aku tahu sangat sulit untuk bersetia, tapi aku lebih yakin lagi ketika aku menghargaimu dan menempatkan engkau dalam tempat terkhusus sebagai belahan jiwaku, aku akan mampu bersetia. Allah tidak menciptakan hati dalam satu rongga bukan?

œ Senantiasa melihat dengan mata cinta, sehingga meski susah sungguh, I love you more and more every day, walau terpisah jarak, aku percaya keimananmu akan membantu menjaga hati. Meski dirundung sepi, akupun sepi…. Tapi bisakah kita memaknai sepi itu dengan iman?

œ Mensyukuri rindu dan cinta kita, bahwa tidak setiap rindu itu harus dicari pelepasannya, bahwa jalan Allah memasangkan kita dalam ikatan-Nya saja sudah satu anugrah tak terhingga

œ Mensyukuri setiap gejolak yang mencoba menghantam kita, begitu mudah mensyukuri ni’mat. Tapi amat sulit mensyukuri cobaan lalu bila kita tidak bersyukur, bagaimanakah lagi kita akan bersabar?

œ Memberi dan meminta maaf. Bila engkau sempat khilaf, aku jualah mungkin penyebabnya. Demikian pula sebaliknya, bukankah jiwa kita sudah saling terbelah? Maafkan aku bila aku tak kunjung meminta maaf atas semua khilaf-khilafku, dan kelalaianku yang telah membiarkanmu khilaf. Maafkan aku pula untuk menegurmu kala engkau salah dan tidak memintamu melakukan hal yang sama padaku. Betapapun dengan kebesaran jiwa kuakui kita Cuma sepasang manusia yang potensial untuk khilaf, maaf untuk telah mendahului engkau, aku telah memaafkanmu untuk gores-gores yang telah kau buat padaku… jauh sebelum ini…

œ I’ Thank you for all the love… you gave to me my love…, I’am really pround of you…. Thank you for choosing me for out of rest…. Though I’m far for being the best…. Most of all…, thank you love…. For loving me….

Rabu, 10 Desember 2008

cintaku

..
aku sayang dia dengan sebenar-benarnya cinta
ini hari pertama aku menginjakkan kaki di sini, setelah menimbang dan menjelajahi aneka tempat jatuh juga ke tempat ini . aku ingin berbagi tentangnya tentang orang yang ada di hatiku selamanya...