Kamis, 29 April 2010

Tak Bisa

tak bisa dirku tanpa detik tidak memikirkanmu,
tak bisa hati ini tanpa kebik mengingatmu
tak bisa rasa ini tanpa tanya mengenaimu

tak kuasa hatiku tanpa bisa menahan sayang ini
tak kuasa aku tanpa rindu sepanjang jarak terhadapmu....

adakah kau sedikit mendengar? walau ku tulis di sini, dilembar tak bergaris yang selalu menemani ceritaku...

Aa... betapa aku sayang kamu hingga detik ini

Selasa, 27 April 2010

SAKIT

Saat terbangun kemudian sadar kalau Aa tak lagi di sampingku, saat itulah aku tahu bahwa dada bidangmu tak bisa ku sandari lagi, bahwa tanganmu tak lagi bisa sentuh aku, bahwa desah nafasmu sudah tak berhembus pada jarak terdekat denganku... aku menyadarinya baru-baru ini... meraba-raba dalam gelap, dalam lembah terdalam yang menamakan dirinya hati hingga menemukan di sana... Aaku aku kangen... enam kata inilah yang selalu membuatku tergugu tiap malam, membuatku bersmpih dan menangis... alangkah sakitnya rasa sepi yang menggantung jelas di relung terdalam yang menamakan dirinya hati...

Aku kangen Aa bahkan saat Aa menulis sudah tidak lagi mencariku dalam gelap, Aku rindu Aa saat dengan tegas Aa menerjangku halus... dan aku masih sayang Aa saat ternyata sudah tidak ada lagi puing-puing indah itu. tak berbekas sama sekali di hati Aa...

AKU BENCI....

Aku benci, dengan kamu yang pernah hadir di kehidupanku
aku benci, dengan aku yang masih juga mengingatnya
aku benci, saat tau kau tidak lagi seperti dulu
aku benci, ketika tahu kau benar-benar pergi
dan aku sangat benci dengan diriku sendiri yang masih mengagumi... menyayangi... kangen di proporsi yang sama padamu...
aku teramat benci karena aku sangat-sangat sangat menyayangimu