Kamis, 10 Desember 2009

Aa...

aku kangennnnnnnnn.................

kangen.........

kangen........

hingga batas sisa rinduku.........

Selasa, 08 Desember 2009

Tangis...

aku menangis....

sebuah tangis yang tak tahu karena apa dan untuk apa, mataku sendu, sembab! air mata teru mangalir tiada henti... benar-benar sedih...

Aa di depanku, memandangku, kemudian dia beranjak, mendekapku erat di pelukannya, aku sesegukan di dadanya... amannya... Aa aku sayang... aku sayang.... ingin sekali berteriak keras-keras, tapi aku hanya mampu membenamkan kepala semakin dalam di dada Aa... aku sayang...Aa... 

Selasa, 01 Desember 2009

.........
langkahku terhenti dan mungkin akan menancap di sini, walau masih ingin bergerak tapi ternyata perekat yang dibuat sang waktu sedemikian lekatnya, hingga buat aku terjerebeb dan tak bisa terus berlari...
aku dan kamu... seperti berdiri dari ujung ke ujung sebuah lorong, aku terjerebab disini memandangi sosokmu yang semkin hilang saja... hingga buatku paham, dan mengerti banyak hal...
kudendangkan lagu sayang...
kau balas dengan lagu perpisahan
ku sampaikan kata kasih...
kau ucapkan kata shitt
kukirim rentetan kangen...
kau terdiam...

Maka aku terjerebab di ujung ruangan yang sedemikian jauh dari sosokmu, mamandangi perlahan sosok itu...
dan masih seperti dulu aku mengeluarkan isak tertahan,
takut...
takut isak itu semakin membuatku terpaku di sini
hingga tak pernah lagi raba bayangmu...



Senin, 16 November 2009

Aa kembali.......

Aku duduk dengan bertompang dagu, menunduk dalam... bahkan terlalu menunduk tampaknya..., kacamata kecil yang bertengger juga sudah miring bahkan nyaris terjatuh, buku yang sudah dari tadi aku baca juga sudah kusut bahkan ada lebel "bening udah dong bacanya kalo gak serius....hehehehehe" udah dari tadi koar koar di atas buku, seningga aku lebih memilih memandang miris ke buku yang separuh terbuka itu....bening kangen Aa....

waktu berselang bahkan menit yang berlarian semakin eksotif saja di jam dinding, mengejekku untuk hengang dari rasa nyeri di hati yang mendadak menusuk-nusuk...kangen...begitu banyak orang mendefinisikannya... bahkan aku sendiri tak paham apa ini namanya, untuk bertanya pada ilalang yang bergoyang --begitu biasanya sering disebut-- aku takut....maka aku hanya menamainya dengan sunyi....
sudah lama Aa tak datang, lamaaaaa sekali... untuk jeda yang dia buat mungkin tak seberapa tapi untuk jarak yang di tinggalkannya....
berulang kali Aa mempertegas akan maslah ini,
fuih bukannya gak mau ngerti tapi ...
entah...
Duduk lama termangu... serasa ada yang merhatikan dari tadi, jadi serba salah kudongakkan kepala perlahan... tepat di dongakan pertama, aku tersentak...aku menemukannya di sana, menemukan sosok jangkung menjulang itu berdiri tegap di sana, tersenyum khas seperti biasa matanya penuh binar, bahkan gurat-gurat bahagia tersirat disana, tepat di depan pintu kamarku.... sedikit tak percaya dengan apa yang kulihat saat ini, maka aku hanya tertegun lama. hingga sebuah suara bariton yang sudah kukenal terdengar lembut menyapa
"Bening..." Aa! itu benar Aa,
"Aa..." gumamku tak percaya
Aa tersenyum khas, tangannya bebas menggantung seakan menunggu aku berlari ke pelukannya seperti biasa, maka aku beranjak setengah berlari menghampiri dada bidang Aa, selalu saja aku tampak sangat imut jika berdiri dekat dengannya.. Aaku...
karaknya denganku sudah semakin dekat, lima langkah lagi aku sudah ada di pelukannya, tapi kakiku tertahan, lama kupandangi wajah yang sudah tak asing lagi di depanku, masih setengah tak percaya... kukagumi Aaku yang selalu ku rindu... senyumnya masih khas, alisnya juga msih sama, bahkan suaranyanya saat menyapaku masih juga sama...sedikit aku ragu
"sayang... kenapa ragu..." jes! aku kangen Aa
maka tanpa ragu aku memeluknya erat, mendekapnya dengan dua tangan mungilku, membenamkan kepala ini di dada bidangnya, kurasai tangan kekarnya juga mendekapku, bahkan secara teratur mengelus rambutku sayang...aku kangen Aa, Bening rindu Aa, bening sayang Aa. Aa jangan pergi lagi ya... bening takut sendirian, Bening sayang Aa.... bening kangen... banyak kata yang ingi aku ungkapkan buat Aaku yang satu ini, cuma yang keluar hanya desahan nafas "Fuiihhh". kupejamkan mata merasai setiap detik terindah ini... saat aku dan Aa sudah sedemikian dekat seperti saat ini.

hidungku segar mencium bau khas Aa yang sudah tak asing lagi.. kupejamkan mata erat memenuhi semua adrenalinku dengan harum Aa...bening sayang Aa...bening kangen...cuma itu yang mampu kubisikkan, setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi

saat terbangun aku sudah ada di kasur merah seprti biasa, bantal guling sudah tak rapi lagi, ada yang aneh, mana Aa?!, Aa gak ada! kemana?!, kupandangi sekeliling, kosong!tak ada tanda-tanda kamar ini pernah dimasuki Aa, anehnya bau khas Aa masih segar di hidungku... aku mulai mencari-cari, menyingkap setiap barang yang kutemui di sekitar tempatku duduk, ku geser bantal biruku, tak ada Aa di sana, di balik guling juga nihil, maka aku menyapukan pandangan ke setiap jengkal yang ada, kosong! hingga mataku terantuk pada sesuatu di pangkuanku, kaos Aa, tergeletak begitu saja di sana.

bau Aa ternyata dari sana, baju itu tampak kusut, mungkin karena terlalu sring aku sentuh, tak ada Aa di sini, tempat tidur Aa masih kosong, bantlanya juga masih rapi, tak ada tanda-tanda baru saja ada yang menempati, suasana masih juga sunyi, buku yang tadi kubaca juga masih tergeletak merana... sunyi... kulirik jam di dinding 01.00. sepi, dan sedemikian hening... tak ada Aa, tadi aku hanya mimpi... kuhembuskan nafas berat, tanganku bergerak memilin-milin baju Aa yang masih saja ada di pangkuanku bertengger dengan manisnya... aku kangen Aa... aku sayang Aa... tapi baju itu tetap tak bergeming... aku tertegun lama... tanganku juga masih memilin ujung baju itu...

Minggu, 15 November 2009

....

jalan berliku ini sudah semakin terjal saja... bahkan dari ujung ke ujungnya saja aku tak jua paham apa yang bakal kuhadapi nanti.... aku tk paham...

karunia Allah begitu melimpah dimuka bumi, aku memaknainya satu persatu dengan mneghitung bintang di langit... alangkah banyak dan tak terhitung, bahkan aku nyaris tersesat di belantara jagad raya ini... tapi mengapa aku masih juga merasa sendiri?

duduk termenung menjadi hobiku akhir-akhir ini, biarpun banyak yang menegor, mereka sudah kehilangan bening akhir-akhir ini....
kupandangi langit ciptaanNyA. Indah! untuk sementara ini aku ingin lepas lelah di peraduanMu Allah, ingin menjadi kekasihMu, ingin benar-benar jatuh cinta hanya padaMu, jangan sampai aku membaginya dengan yang lain... aku iri dengan hamba-hambaMu yang lain, aku ingin selalu dekat denganMu. tapi mengapa Kau sedemikian jauh, tak mampu ku jangkau dengan setitik kelingkingku juga.... aku rindu Engkau.... betapapun selala ini aku telah terlalu jauh melangkah, menisbikanmu dengan kenyataan empiris yang melingkar-lingkar. membuatku berlari hanya pada ruang kosong saja... hampiri aku... buat aku intens denganMu

Minggu, 30 Agustus 2009

Apa artiku buatmu.....

masih sering ngejres ngejres ne... sering sedih dan kalut, susahnya rasa ini.... mungkin kau heran atau malah mencibir... tapi terserah kau boleh anggap bening apa.... tapi buatku.... --kalau boleh-- anggap saja aku serpih masa lalumu yang sekedar ingin tau itu saja.....
jadi ingat pesanmu tempo dulu.... "aku tak mau kisah ini menjadi kisah masa lalu" begitu ya, Aa pernah bilang....?

bening lelah ne, bening capek....bening.....entahlah....

Jumat, 07 Agustus 2009

Pagi kali ini.....

hari masih pagi, kabut dipepohonan masih menitik satu-satu, basah dan lembab... aku mengerjap-ngerjapkan mata perlahan "Ning sayang... bangun dong, udah kesiangan ne..." suara khasa yang dulu kukenal.... seketika aku terduduk Aa' mataku liar meyapu ruangan, meneliti tiap jengkal apa saja yang kutemui... kosong.... "Ning kopi Aa' mana?" kali ini terdengar dari ruang baca-- seperti yang biasa dilakukan aa' tiap pagi dari ruangan itu-- aku segera turun dari kasur, setengah berlari menuju ruangan itu, tidak ada! "sayang.... 143..." dari sudut ruang tamu, aku berlari ke tempat tersebut, tapi yang kutemukan hanya hampa.... aku terduduk... astagfirullah.... mengapa hingga dtik ini tak mampu kuhapus bayangannya di seantero sudut rumah ini? sepi melanda, cericit burung bahkan tak mampu kudengar.... "ning bantuin dong nyari metode ngajar..... sayang sekarang lagi edisi gombal-gombalan loh.... Ning, menurut teori ini.... Ning ini... Ning itu" aku mendongak dan kutemukan Aa' di kursi malah ruang baca, kutemukan Aa' di sofa, di samping rak buku, dekat komputer, berdiri di pintu, dengan senyum khasnya yang tertarik sebelah, kutemukan mata sipitnya bertebaran seiring dengan senyum itu... banyak Aa' pagi ini... betapa aku sangat menyayanginya.... menghormatinya.... mengaguminya... (maaf.....)

segera aku berlari, menguyur badan dengan wudhu' bibir tak henti melafadzkan dzikir... Allah maafkan aku jika belum mampu, bening ikhlas... ikhlas... ikhlas... nurani terdalam berkata.... maka pagi itu kuhabiskan sisa pagi dengan melafadzkan ayatNya...

Selasa, 04 Agustus 2009

Aa' dan kalung

aku masukkamar seperti biasa... duduk terpekur, capek! seharian banyak kerjaan di kantor. blip blip blip... ehm ehm..... sapa yach magrib2 gini! nomer baru!
"Halo, assalamualaikum" sapaku
"Walaikumsalam, mbak ning... makasih banget..... ini aliya" ooo, temen di kantor redaksi, alisku bertaut, tumben.... ada apa? sapa nie
"
emang bening udah ngapain?" tanyaku polos
"Minggu kemaren mbak pernah bilang pas kalung aliya hilang, kalo kalungnya sayang ma kamu pasti bakal balik juga kok!. nah krang kalung aliya udah ketemu, maksih... padahal minggu kemaren udah putus asa banget loh! berkat mbak ning ne, aliya jadi tetep semangat nyari kalungnya.... bla... bla... bla... ternyata kalungnya masih sayang aliya... bla... bla... bla"
DEG! sketika aku tersadar, sesuatu yang hilang kalau masih sayang pasti akan kembali juga kok! Aliya yang sabar..., cuma bagaimana kita saja menyikapinya, barang yang hilang saat kembali tak sebagus dahulu lagi... barang itu bisa hilang di selipan lemari.... sela-sela rak buku, atau tempat kotor lainnya, makanya saat barang itu balik agak sedikit kusam dan berdebu, gimana cara kita membersihkannya dari debu... bagaimana kita sabar menghadapinya...." itulah sekilas tentang nasehatku minggu lalu pada Aliya....

God! aku begitu piawai dalam hal menasehati, bukankah hal ini juga berlaku buat apa aja? jangankan kalung yang hanya benda mati... kalo manusia yang punya hati dan perasaan tentunya juga begitu..... seketika aku ingat Aa',

astagfirullah... betapa selama ini aku sudah sangat berdosa kepadanya, sudah sedemikian suudzon pada Aa', harusnya tidak seperti ini.... jika masih sayang akan kembali, seperti apapun nantinya itu tergantung kita bagaimana menyikapinya... kalo toh sudah tak ingin kembali dan tak sayang lagi.... ikhlaskan .... ilmu ikhlas itu susah, dan bening sudah dapat sebagian.... alhamdulillah... aku ikhlas... yakin Aa' gak bakal kemana-mana

aku menengadah, menatap langit yang mulai digantungi mega, jingga! aku menatap lekat langit di atas sana.... sangat yakin jika Aa' menatap langit yang sama.... maafkan bening yang selama ini sudah suudzon... maaf... jika nanti dipertemukan dalam kesempatan yang berbeda hanya Dia yang tahu...

Sebab Dia Pergi.....

Waktu merangkak perlahan, dan tentunya tak akan pernah sama, bahkana arakan awan yang berjejer di langit setiap sepersekian sekon juga pastinya berbeda.... bening termenung lama, matanya mengerjap-ngerjap, dan ini adalah renungan yang kesekian... bening terpekur, kini tak ada lagi bahu yang akan menompangnya saat terluka, pun tak ada lagi tangan kokoh yang akan menjaga saat takut, tak akan pernah ada lagi seseorang yang akan selalu ada saat dibutuhkan, lenyap tak bersisa... sama sekali, bening bertanya salah apa aku....? apakah aku sedemikian kejam denganmu A'? tapi pertanyaan itu tak pernah terjawab, hanya menjadi gaung di lembah terdalam pikiran....Aa' untuk sekedar bertemu saja sudah tak sudi, apalagi menjelaskan semuanya...

seperti waktu yang berarak, maka masih segar sepertinya kala Aa' menatap tulus bening "aku tak tahu kapankah langkah ini akan berlabuh pada sebuah muara hingga anganmu tak lagi menjadi bayang semu bagiku" pun masih baru-baru ini juga rasanya saat dengan sungguh-sungguh Aa' berjanji "Kita adalah sepasang rel kereta api yang berjalan beriringan tapi akan berhenti pada stasiun yang sama" serasa manis mengingat semuanya, serasa indah percaya pada Aa'.... tapi seperti waktu yang berputar, maka begitulah juga rasa.... tepat sebulan Aa' torehkan luka "Aku cuma main-main kok sama kamu, jadi lupakan saja semuanya...." serasa dipukul dengan palu godam, segitu tegakah? ada apa..... kenapa? ada yang salah....?

maka kali ini bening benar-benar terpekur, mata dukunya memandang langit, menerobos kejauhan, berharap Aa' juga akan memandang langit yang sama, bening sama sekali tak marah, cuma tentunya kecewa....

mata dukunya yang Bening berkedip, ada satu tetes yang jatuh..... aku menimbang-nimbang, ada beberapa alasan hingga Aa' pergi...
  • Bosan, merasa bosan dengan semuanya, sehingga mencari-cari alasan yang tak bisa dipahami
  • Ada yang lebih baik dari Bening, sebagai manusia biasa tentunya banyak hal yang ditemuinya kadang kala lebih baik dari apa yang dia miliki, maka tak jarang pepatah yang mengatakan rumput tetangga lebih hijau benar kayaknya
  • karena apa yang ada dalam bening, suatu hari Bening mangajak Aa' ke rumah, rumah Bening yang sederhana dengan perabot seadanya, membuat semua alis yang ada akan bertaut tak suka, tentunya banyak orang menginginkan lebih, tapi ternyata hanya itu yang ada... so beginilah jadinya....
  • Bening buat kesalahan yang tak pernah Aa' ungkapkan, kejujuran sudah mulai terkikis
sementara ini empat hal yang Bening reka, tapi alasan yang paling kuat adalah Aa' sudah tak mau lagi bersama Bening! maka dari itu bening mencoba mengerti


kali ini bening terduduk, sedih tentu saja! aku sudah sedemikian percaya,
"Selama ini kita baik-baik saja mbak..." keluh ning bingung pada mbak L yang kebetulan mengaerti permasalahannya
"Mungkin ada kesalahan yang kamu perbuat dan nggak kamuy sadari?" balasnya, tangannya menggenggam tangan mungil bening, menguatkan
Bening terdiam.... toh kita selalu bilang satu sama lain kalau ada hal yang masing-masing tidak kami sukai.... ada apa?
"
yaudah! kamu pikir-pikir aja dulu?" bisiknya perlahan
Bening bingung, amat bingung, "Ini demi masa depan kita, sebelum semuanay terlalu jauh, aku ingin mengakhiri.... toh aku cuma main-main kok!. lupakan saja semuanya!" deretan kata keluar dari bibir yang sudah aku kenal dua tahun ini, nyaris tak percaya, ada apa?

Selama Aa' bahagia dengan pilihannya, why not? selama ini Aa' mungkin tak pernah bahagia, bening hanya sebuah cerita pelengkap yang menjadi bumbu, maka rasa itu tak benar-benar ada di hati, sehingga dengan mudah saja dibuang.... harusnya bening tau
  1. Bening hanya sebuah cerita membosankan yang tak berarti sama sekali buat Aa'
  2. Aa' tak bahagia bersama bening, apa yang bening kasih tak sama dengan yang orang lain beri, so gak salah kalo Aa' ...... bening gak selalu ada buat Aa', gak pernah ada saat Aa' butuh, jika Aa' lebih bahagia dengan yang lain... ikhlaskan....
  3. kadang kala manusia ingin yang lebih, maka jangan pernah salahkan Aa' dalam hal ini, itu hal lumrah, harusnya dari awal nyadar diri dong ning!
  4. banyak yang kadang kita buat tanpa disadari, maka tak boleh marah dengan kritik orang, pa lagi itu membangun.... bening hanya manusia biasa yang tentunya tak pernah absen dari salah
maka sekarang semuanya bukan untuk disesali tapi dijadikan sebagai bahan belajar, toh Bening masih tulus kok sama Aa', Bening tak penah marah, cuma bening bingung.... batin bening bergemuruh, belum sepenuhnya percaya jika dia sudah benar-benar pergi.... tiap kali terbangun pagi hari masih saja menoleh dan menyebut nama yang sama, nama yang selalu buat bening ingin bangun labih pagi, yang buat bening lebih semangat melakukan semuanya. benarkah dia benar-benar pergi?


"bening.... dalam hidup manusia tentunya pernah jatuh, dia tak pernah mati cuma tak akan pernah berjalan seperti dulu lagi" sebuah suara menggema dari lubuk hati terdalam.... membangun sebuah komitmen itu ibarat membangun sebuah rumah, tak perlu bagus atau mewah apalagi mahal, yang penting terdiri dari empat tiang saja sudah cukup tiang pertama adalah kesetiaan, tiang kedua adalah kasih sayang, tiang ketiga adalah saling pengertian, dan yang keempat adalah kejujuran, seperti juga sebuah rumah, ada kalanya atapnya bocor, dan untuk menambalnya butuh sebuah kata lagi yaitu kekompakan! namun ... jika keempat tiang tersebut roboh, maka untuk membangunnya butuh dua tangan, karena kalau hanya dibangun dengan satu tangan maka akan timpang dan tak akan pernah jadi rumah yang diinginkan....

Senin, 03 Agustus 2009

Sayu

Betapa semua ini membuat aku bingung, lelah melangkah sendiri, bingung mencari penompang. banyak yang bilang bening tegar, tapi kayaknya untuk kali ini menjadi demikian rapuh....
"Ning... ada apa? sebulanan ini keruh terus nie?" temen di kantor bertanya.
"gak papa cuma pengen gorengan aja" alisnya bertaut. guyonan yang seharusnya berlangsung seru, jadi garing
"Ada apa?" kejarnya, "Bening yang ceria dan selalu riang gak biasanya seperti ini" aku menunduk hiks
sulit tentu saja, kali ini aku harus menyelesaikan semuanya sendiri, tak ada yang akan menungguku pulang, membuatku lebih ingin cepat2 bangun di pagi hari, membuatku selalu merasa berarti dan disyangi... hilang.... kemana kau pergi? terlalu banyakkah salahku.. bahkan untuk senyum yang selalu kugoreskan di lesung pipitku saja aku tak lagi kuasa... kau torehkan begitu dalam.... harusnya dari awal aku mengerti.... seperti bulan sayu yang menatap cahaya mentari dikejauhan, dan gelap semakin meraja rela hingga tulang sumsum.... itulah aku sekarang...

Selasa, 07 Juli 2009

...

Tiap tengah malem bangun dengan mimpi buruk yang sama, berlari ke kamar mandi dengan keringat dingin, kemudian dilanjutkan dengan mengadu sambil tersedu di sujud panjang, benar-benar melelahkan... betapa sulitnya rasa ini, teramat sulit

Lelah

Aku lelah menangis aku lelah dengan semua ini aku lelah, betapa tempatku mengadu sudah hilang aku lelah

Minggu, 05 Juli 2009

Apapun yang Kau Mau


AKU HANYA BERMIMPI! ingin sekli berteriak lantang, mengabarkan pada dunia tentang rasa ini, tentang rasa sakit yang telah benar-benar menjadi nyata. Aku hanya bermimpi, ini mimpi. hanya mimpi!. bulan yang sabit tampak semakin sabit saja, teramat sipit!

malam itu aku mengakhiri semuanya dengan tidak tidur, tapi juga tidak terjaga, kupejamkan mata erat, berkali-kali mengumam ini hanya mimpi, hanya mimpi hanya mimpi, hingga bulan tak lagi menampakkan wajahnya, kata itu yang kugumamkan, INI HANYA MIMPI!

aku terjaga, dan benar! sosok yang biasanya selalu ada di sampingku sudah lenyap, bahkan bantal dan gulingnyapun masih rapi, dia pergi, hilang.... ku teliti setiap jengkal tempat yang selalu dia tempati, rapi! tak berbekas, hilang! benar-benar lenyap tak bersisa.... sedetik kemudian kurasakan nyeri, menyadari kenyataan dia benar-benar pergi, benar-benar hilang, tak ada sama sekali... aku tergugu.

Tega! itu kata pertama yang kulontarkan, seharusnya tak sampai seperti ini, harusnya saling mengerti dan saling paham, tapi benar! dia telah pergi, harus aku akui itu...

aku sayang dia, aku sayang dia, berulang kali aku menggumam, tapi gumaman itu menggumpal di atas uap yang kukeluarkan bersama desah nafas, bahkan di tak sayang kamu Bening!"

aku meyakinkan diri, hanya butuh sedikit waktu untuk saling mengerti, bahkan untuk tempat kosong yang ia tinggalkan, hanya butuh waktu! hanya butuh waktu!

aku akan menjadi apa yang kau inginkan, akan menjadi apa yang kau mau, apapun yang kau mau... aku akan belajar...

Jumat, 03 Juli 2009

Tanpa judul

Engkaulah kilatan cahaya yang melenyapkan segala jejak dan bayang
Engkau bentangan sinar yang menjembatani jurang antara duka mencinta dan bahagia mendera
Engkau terang yang kudekap dalam gelap saat Bumi bersiap diri untuk selamanya lelap

Andai kau sadar arti pelitamu
Andai kau lihat hitamnya sepi dibalik punggunggumu
Takkan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan aku

Karena kita satu
Andai kau tahu.....

Minggu, 28 Juni 2009

Rasa apa namanya ini?


Kadang aku juga tidak paham, betapa sikap orang membuat kita seakan tak dihiraukan, bahkan bersit tanya hadir... mempermaslahkan sesuatu yang seharusnya di pandang sebagai bumbu saja.....
Malam gulita, tapi dengan basmalah kumulai langkah ini, menanti... tentu!....
aku sendiri malam ini, duduk dipojok lemari kosong yang sengaja disandarkan dekat pintu, kubaca buku dengan santai... sepi... hening....

DEG! Sleeeeeeerrrrrrrr mendadak ada yang nyeri di hati... "oh no! apa ini yang namanya kangen?" aku terdiam.... ehm....

bahkan untuk sekedar tau kabarku saja dia tak peduli, kenapa mesti ada rasa kangen?

terkadang untuk sebuah rasa ini aku juga kurang paham...

Minggu, 21 Juni 2009

Pagi

Pagi kadang tak seindah yang kukira

Rabu, 17 Juni 2009

Kisah Tuk Sang Pemimpin

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita simak. Kisah ini adalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warganya. Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncak bukit ditengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah si A) terlintas suatu cara untuk mengelak, “Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu. Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mata seseorang. Sesendok airpun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak akan diisi madu oleh seluruh warga kota.”

Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa kemudian terjadi? Seluruh bejana ternyata penuh dengan air. Rupanya semua warga kota berpikiran sama dengan si A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambil membebaskan diri dari tanggung jawab.

Kisah simbolik ini dapat terjadi bahkan mungkin telah terjadi, dalam berbagai masyarakat manusia. Dari sini wajar jika agama, khususnya Islam, memberikan petunjuk-petunjuk agar kejadian seperti di atas tidak terjadi: “Katakanlah (hai Muhammad), inilah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allah disertai dengan pembuktian yang nyata. Aku bersama orang-orang yang mengikutiku (QS 12:108)
Dalam redaksi ayat di atas tercermin bahwa seseorang harus memulai dari dirinya sendiri disertai dengan pembuktian yang nyata, baru kemudian dia melibatkan pengikut-pengikutnya.

“Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri, dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin (pengikut-pengikutmu) (QS 4:84)
Perhatikan kata-kata “tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri.” Nabi Muhammad saw. pernah bersabda: “Mulailah dari dirimu sendiri, kemudian susulkanlah keluargamu.” Setiap orang menurut beliau adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, ini berarti bahwa setiap orang harus tampil terlebih dahulu. Sikap mental demikianlah yang dapat menjadikan bejana sang raja penuh dengan madu bukan air, apalagi racun

Minggu, 14 Juni 2009

Seperti Coklat Karamel

Perjalanan yang melelahkan terasa sangat pendek dengan adamu di sampingku, angin malam yang berhembus kencang sama sekali tak terasa, yang penting aku merasa aman di sampingmu.
jalan yang kau persingkat dengan dua tanganmu terasa manis dikenang, lembut dan lekat... ehmm... jika waktu masih memihak aku orang pertama yang menginginkan "coklat karamel" lekat dan manis itu....

Rabu, 03 Juni 2009

Ibunda, Kenapa Engkau Menangis

BAHAGIA

KALI INI AKU TAK RAGU UNTUK BILANG
AKU SANGAT BAHAGIA

Episode

Sekelumuit sedih buatku bingung akan berpijak dimana? kali ini aku sendiri dalam sepi, entah mengapa aku merasa perjalanan pendek ini sangat panjang...

Rabu, 27 Mei 2009

Bahagia

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
MAKA SEKARANG KATAKAN KALAU AKU AKAN TERUS BAHAGIA!!!

Pilihan

Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan seseorang,
yang sangat berarti bagi kita,
hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut
tidak ditakdirkan untuk bersama kita,
sehingga kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu.


Jika dihadapkan pada dua pilihan... maka manusia dituntut untuk memilih satu diantara dua, maka harus yang manakah yang akan dipilih????
Jalan manusia layaknya ranting pohon yang bercabang, senantiasa bercabang, dan cabang itu kerap membuat semut yang berjalan di rantingnya menjadi bingung, bahkan tersesat di dua jalan yang berbeda... jadi bagaimana cara menyikapinya saja, bagaimana jejak mengikuti hati yang nantinya akan berjalan di tempat yang benar, cuma... jika harus mempertaruhkan cinta dan rasa... apakah hati akan mampu...?

Rabu, 13 Mei 2009

Takut

Aku takut sosoknya hilang
pun takut tak pernah kembali
karena ketakutan ini sangat beralasan...
aku takut...
menulisnya di sini lagi ...

Aku dan Mawar


Ada yang sering menilai jika mawar putih itu adalah mawar misterius yang dingin, karena warnanya yang lebih menyerupai salju. putih. tapi aku suka mawar putih bukan dari hal itu, karena aku menyukainya atas dasar Cinta!
kelopaknya yang putih menandakan kesucian dan kesetiaan, bentuknya elegan bahkan nyaris tanpa cela, sangat sederhana tapi berkarakter...pembawaannya tegas walaupun tekesan rapuh, tapi sewaktu-waktu dapat melukai siapa saja yang coba menyakitinya...

Senin, 02 Februari 2009

Kau.... Buatku....


Buatku kau adalah diari yang selalu kuisi setiap saat, yang hanya kepadanyalah kutuangkan segalanya, lalu kalau kau diam kemana lagi aku harus menulis...

Buatku kau adalah diari yang selalu kubaca untuk mengenang segala masa, kalau kau bergeming, pada apa lagi aku akan curahkan segala...

Buatku kau adalah pecahan cerita yang kusimpan dalam diari, kalau kau sunyi, apa lagi yang akan ku gubah...

Buatku kau adalah cerecah bolpen yang lengkapi buku diari, kalau kau patah dengan apa lagi aku akan berkarya....

Tapi yang terpenting, buatku kau adalah cinta yang lengkapi hari-hari ini.....

Jumat, 30 Januari 2009

Jangan biarkan jalan kita kelabu...


Badannya panas, mukanya pucat, lemas dan gak bertenaga? kenapa? tapi tampaknya dia berusaha keras untuk bangun... ehm.... ada apa dengannya? bahkan saat berbicara agak serak dan berat, suaranya terdengar sangat jauh... Kenapa? sakit ya...
"Kemaren muntah-muntah?" papar temennya

"Hah?" kaget dan kawatir pastinya

"badan pusing, panas tapi rasanya dingin, sakit perut, dan..." plis jangan diterusin gak tega dengernya.

aku terdiam lama... menunggu. tapi ternyata dia juga diam, lemes banget bawaannya, kupandangi wajah pucatnya, ada cekungan di bawah mata, agak kehitaman, akibat jarang tidur... tampaknya dia sangat kesakitan. Detik itu juga ingin rasanya terbang ke sampingnya, biar hanya memandang wajahnya dari dekat, atau mungkin menemaninya saat terlelap, aku ingin selalu ada di dekatnya... ingin merawatnya selagi aku bisa. awalnya ada seribu satu pertanyaan yang telah kupersiapkan dari kemaren, tapi ternyata aku hanya mampu bilang...

"Moga cepet sembuh ya..." jika ada yang bertanya siapa orang terbodoh di dunia, mungkin jawabannya adalah aku, atau mungkin jika ada yang nanya siapa paling bego, jawabnya pasti lagi-lagi aku! betapa aku selalu tak kuasa jika ada di dekatnya, saat dia susah dimana aku saat ini. betapa kekurangan ini telah buat hati ini mennagis hingga berdarah-darah, perih...langit menjadi kelabu saat tak ada ceriamu di hari-hariku, karena kau adalah langit di bumiku, kau adalah galaksi yang menampung planet-planet yang selama ini bertebaran. Bagiku kau adalah sang bumi, sebagai satu-satunya sang pemberi kehidupan...moga cepat sembuh ya sayang... betapa aku terluka demi melihatmu seperti ini... tak kuasa mendengar suaramu yang terasa semakin jauh saja... maaf...aku tahu jika jalan masih terlalu jauh, dan kalau kelabu seperti ini aku rela menunggu hingga kapanpun...

Kamis, 15 Januari 2009

Saat aku diam, Kau ada dalam Pelukku

Esok akan ada bintang yang juga sama seperti hari ini,
akan ada rembulan yang juga bendar seperti hari ini,
aka ada langit yang sama seperti hari ini...
tapi takkan ada cinta yang sama seperti hari ini,
karna buatku kau adalah bumi diantara Bima sakti,
dan aku adalah kuku buatmu....Indah,
inilah letak bedanya....

Malam itu langit bertabur bintang, biru... bahkan bening yang demikian indah melahirkan pedar tersendiri pada langit yang bagaikan kaca tanpa cela... indah!

"Bisa minta tolong ambilin buahnya dek..." katamu malam, kita sedang duduk bersama di bawah langit bertabur bintang, dengan lantai rumput-rumput teki, tergoda.... ku rebahkan kepala tepat di sampingmu, melirikmu takut-takut, dan mensyukuri hingga detik ini aku masih bisa melihat kau di sini... disampingku.

"aku ingin lebih banyak menghabisi waktu kita dengan seperti ini" ucapmu perlahan. aku juga. doa dalam hati yang ku ucapkan lamat-lamat bergema pada langit-langit ke tujuhnya malam ini... aku ingin tetap di sampingmu, hingga nanti...

Malam ini kami berencana duduk semalaman di luar sambil ngobrol sampe pagi...kami banyak berdiskusi, bahkan untuk hal terkecil, saling evalusi dan macem-macem

"Bening itu... perasa, gampang terpengaruh, sering narik kesimpulan salah... de el el" tapi yang paling aku ingat adalah "kalo bening itu ngangenin" ehm... beneran gak sech?

Jam berdetang 12 kali, menandakan menit 00.00 tengah malam, angin berhembus semilir, agak basah oleh embun yang mulai turun dari langit-langit. Heran! disampingnya aku tak pernah benar-benar merasa mengantuk

"Ngantuuuukkkk...." setengah merajuk aku berkata, kamu tersenyum, seperti biasa menepuk-nepuk pipiku sayang

"Tidur aja... aku temenin di sini" tangannya mengucek-ngucek rambutku gemas, berlagak mengusap mataku yang tak henti-hentinya merem melek...(hehehhe nakal banget yaaa)

"Sini sini..." dia mengulurkan tangan kokohnya dan meraihku dalam lokasinya, hangat. "jangan bergerak" kalau aku diam dan tak berbicara itu artinya aku akan merengkuhmu di sini, bukan dimana-mana tapi dalam hati ini....


Rabu, 14 Januari 2009

Ceritaku dan ceritanya...., apa ini sebuah kebetulan?

Dulu, saat masih kecil aku sangat mengidolakan namanya, nanya bagus dan sangat fenmenal. Pernah punya harapan bahwa nama itulah yang nantinya akan bersanding denganku (hehehehehe, hayalan anak kecil banget yaaa) dan sekarang. ABRAKADABRA! bersama nama itulah aku menjalani hari-hari indah dari sekian hari ini...

Iseng..., aku duduk depan TV, ku pencet chanel terkini, ehmm ada film bagus nich...SINETRON!!! khas film ibu ibu katanya, tapi ini suer asli bagus banget. Tentang cewek salah sambung yang sayang banget ma cowok lewat telpon. dan namanya asli entah itu kebetulan atau tidak, rada-rada mirip ma dia.
memang sich ada yang namanya cinta pada pandangan pertama, lah ini apakah ada cinta pada pendenaran pertama....
ceritanya pas banget sama dengan ceritaku dengan dia, dengan orang yang selama ini aku panggil Aa.

Cewek di Tv : dari dia aku banyak belajar
Bening : dari dia aku banyak belajar, tentang segalanya, tentang arti persahabatan, arti kebersamaan, arti saling pengertian, dan arti dari... cinta... aku banyak belajar dari dia... segalanya...

Dia banyak mengajariku, dimanapun dia berada, dan kapanpun dia bisa membaca tulisan ini, inilah yang ingin aku ucapkan selama ini... TERIMA KASIH BANYAK-BANYAK BUAT SEMUANYA CINTA...

Ceritaku dan ceritanya...., apa ini sebuah kebetulan?

Dulu, saat masih kecil aku sangat mengidolakan namanya, nanya bagus dan sangat fenmenal. Pernah punya harapan bahwa nama itulah yang nantinya akan bersanding denganku (hehehehehe, hayalan anak kecil banget yaaa) dan sekarang. ABRAKADABRA! bersama nama itulah aku sekarang

Tentang kaum yang bernama Hawa



Belakangan ini wanita kerap dilecehkan penindasan pada wanita banyak diliput berbagai media, entah itu oleh kaum Adam, atau bahkan oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab lainnya... Padahal ada puluhan istimewanya laki-laki dibanding makhluk lain. iseng-iseng belakangan ini Bening bela-belain nongkrongin internet buat nyri tau tentang pernak-pernik wanita dan apa aja yang buat kaum bernama Hawa ini mulya. nah! ini dech hasilnya...... TARA!!!!


PADA SAAT TUHAN MENCIPTAKAN PARA IBU


Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran

Diciptakan para ibu. Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut, "Tuhan, banyak nian waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?" Dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat erincian yang harus dikerjakan?:

Å“ Ibu ini harus waterproof (tahan air/cuci) tapi bukan dari plastik.

Å“ Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai.

Å“ Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya. Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan

Å“ Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan kaki yang keseleo

Å“ Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan

Å“ enam pasang tangan!! Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya:

Å“ Enam pasang tangan....? tsk tsk tsk" --- "Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur Segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan

Å“ Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu "Bagaimana modelnya?" Malaikat semakin heran. Tuhan mengangguk-angguk."Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya,sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan pasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu". Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun. "Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah" "Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai."

Å“ Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.

Å“ Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging

Å“ Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi......

Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan."Terlalu lunak", katanya memberi komentar. "Tapi kuat!" Kata Tuhan bersemangat. "Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul dan derita." "Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi. "Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, idea dan berkompromi", kata Sang Pencipta. Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu di pipi, "Eh, ada kebocoran di sini". "Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan, air matakekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata....,air mata...." "Tuhan memang ahlinya....", Malaikat berkata pelan.


Diantara Istimewanya Wanita


Wanita memang banyak memberikan bahan perbincangan. Saat ini bukan saja perannya yang disorot akan tetapi muncul pula para aktifis wanita yang ingin menegakkan hak-haknya. Disatu sisi wanita juga di tuntut untuk menjadi ibu rumah tangga yang baik. Dalam kebanyakan kajian, jika berbicara mengenai wanita seringkali para peserta apalagi ayng kurang memahami Islam selalu menyudutkan Islam, terutama mengangkat sisi Poligami, hak waris, dll. lalu bagaimana sebenarnya Islam mendudukkan wanita ??


1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal tersebut, jawab baginda: 'Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.'


2. Wanita yang solehah [baik] itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takut akan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Barang siapa yang membawa hadiah [barang makanan dari pasar ke rumah] lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S.

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku [Rasulullah S.A.W.] di dalam syurga.

6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

7. Daripada Aisyah r.a. 'Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya [serta menjaga sembahyang dan puasanya].

12. Aisyah r.a. berkata 'Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah ang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, 'Suaminya.' 'Siapa pula berhak terhadap lelaki?' Jawab Rasulullah S.A.W.'Ibunya.'

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya [10,000 tahun].

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir [anak] lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman [ibu] tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.

20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1,000 lelaki yang jahat.

22. 2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

23. Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya [susu badan] akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

24. Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.

25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

28. Wanita yang memerah susu binatang dengan 'bismillah' akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan 'bismillah', Allah akan berkatkan rezekinya.

30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah.

31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh [2 1/2 tahun], maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

37. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

38. Jika wanita memijit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak.

39. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga.

40. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

41. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

(Nur Cahyo Wibowo)

Selasa, 13 Januari 2009

Ada duka di negri para nabi


Tangisan berderai di tanah ini, jutaan rudal yang menghantam seperti peluru, telah jadikan tanahnya lantak dan rata dengan tanah. perjuangan yang menggelegak jadikan tanah seribu nabi ini seperti tak bertuan. hingga bayipun menangis dalam bujur kakunya... lalu adakah yang peduli????

Marah adalah bumbu, tapi benar-benar butuh sabar


Kadang aku merasa sama sekali tak mengenalmu.... apakah ini semacam realiti perasaan saja? tapi mengapa kamu tak peduli... justru saat-saat seperti ini aku merasa aman bersama orang yang ucapkan hal sama... entah...

"Bisa minta tolong?" aku berkata ragu
"ya apa?" duch kayaknya kurang tepat dech kayaknya, jawabnya ketus gitu... huhuhu jadi takut atuh.....
"ehmmm...." ragu
takut
dan entah apa?
"ya ada apa????" cecarmu
"Bisa minta tolong cariin kaset yang ilang?" setengah merajuk, dan dengan nada yang khas
"oooo, yayayaya....tar saya cariin"
diem
sunyi
tanpa suara
"ya udah ya...."
ketus dan terburu-buru. duch jadi makin gak enak nich
Setelah itu dia berbalik, punggungnya bergerak dengan beraturan, meninggalkanku yang terbengong. God! kadang aku merasa sama sekali tak mengenalnya, sama sekali tak mengerti dirinya...
apakah aku sudah salah meletakkan hati... kali ini... aku sangat ragu kepadanya....
betapa sulit untuk saling mengerti dalam kondisi yang seperti ini, untuk kali ini aku benar-benar percaya jika Tuhan memang menciptakan hati bukan dalam satu rongga, tapi dalam dua rongga... dan untuk saling memahaminya butuh kesabaran agar mampu mencapai rongga terdalamnya... sangat butuh kesabaran



Kadang aku merasa sama sekali tak mengenalmu.... apakah ini semacam realiti perasaan saja? tapi mengapa kamu tak peduli... justru saat-saat seperti ini aku merasa aman bersama orang yang ucapkan hal sama... entah...
"Bisa minta tolong?" aku berkata ragu
"ya apa?" duch kayaknya kurang tepat dech kayaknya, jawabnya ketus gitu... huhuhu jadi takut atuh.....
"ehmmm...." ragu
takut
dan entah apa?
"ya ada apa????" cecarmu
"Bisa minta tolong cariin kaset yang ilang?" setengah merajuk, dan dengan nada yang khas
"oooo, yayayaya....tar saya cariin"
diem
sunyi
tanpa suara
"ya udah ya...."
ketus dan terburu-buru. duch jadi makin gak enak nich

setelah itu



Senin, 12 Januari 2009

Dia buatku....

Dia begitu jauh untuk sekedar kerengkuh

karena dia permata yang tak mampu kekenakan
karena dia mutiara yang hanya mampu kulihat, tapi tak mampu kuraih
karena dia seorang yang tak kuasa ku elak
karena dia kata yang tak bisa kudefinisikan
karena dia seseorang yang telah merebut hatiku
karena hati ini ternyata benar-benar padanya

dan akan kubawa hingga nanti
kemanapun aku pergi.....

Aku banyak belajar banyak kepadanya, tentang kata yang hingga kini masih lamat-lamat kurangkai, dia ajariku banyak --banyak sekali-- pun mungkin dia tak seperti yang lain tapi lebih dari sekedar itu, dia telah buat aku lebih paham, setidaknya tentang hal yang selama ini tak pernah ku rabah

Betapapun aku sabdakan tentang semuanya... tentangnya takkan mampu kulukiskan disini, karena dia bukan untaian kata yang mampu kurangkai, dia bukan deretan cerita yang rela ku ekspostkan, dia bukan karangan ilmiah yang akan kupresentasikan....tapi dia adalah....
rasaku yang kuletakkan disini... ikhlasku yang kulembahkan di dalam sini...ngaraiku yang kulabuhkan di atas sini... di dalam hatiku... sebab dia adalah...CINTAKU....

Buatku dia adalah...
Pribadi berbeda dari yang lain, sosok yang hanya padanya kulabuhkan rasa. Dengan dua matanya yang jernih dia pandang dunia dengan sangat sederhana, dengan tangannya yang kokh dia rengkuh segalanya di dunia ini... dan dengan segala sahajanya dia adalah cahaya di atas cahaya yang buatku belajar banyak... terima kasih... cinta...

Sajak buat dia...

Kembali...
Aku kembali kesini
Menghapus mimpi-mimpi
Melindas habis cita tak bertepi
Mendamparkan diri pada ngarai yang kunamai rindu
Membuat asa lunas
Hanya dengan tenggelam di telaga matanya

Apakah dia rela untukku?
Sebagaimana aku ikhlas untuknya....

Minggu, 04 Januari 2009

Sulitnya percaya


Alangkah sulitnya membangun percaya.... sangat... teramat malah.....

betapa aku sangat lemah untuk urusan yang satu ini, saat kaki lumpuh, akankah kaki terapuh... aku kalah dalam marahku... betapa dia sangat sulit ku tebak sangat... teramat... aku benar-benar tak mengerti